Renungan Harian Kristen Amsal 29:2
Ayat Renungan Amsal 29:2
"Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluh kesahlah rakyat."
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, dalam nats ini kita menemukan dua karakter yang digambarkan,yang umumnya sehari-hari ditemukan dalam kehidupan di dunia ini.
Yang pertama adalah orang benar, sedangkan yang kedua adalah orang fasik, dan kedua karakter ini memberikan dampak bagaimana dia dengan orang-orang disekitarnya.Dikatakan jika orang benar bertambah bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah berkeluhkesahlah rakyat.
Artinya orang benar kehadirannya selalu memberikan sukacita,selalu memberikan kegembiraan,memberikan kehangatan, tetapi orang fasik atau yang disebut disini orang yang tidak takut akan Tuhan akan membuat orang disekitarnya berkeluh kesah.
Dalam konteks kitab Amsal ini,adalah mengenai pemerintah yaitu jika yang memerintah orang yang bijaksana, orang yang benar,maka pasti rakyatnya akan bersukacita.Tapi kalau yang memerintah orang fasik maka rakyat akan berkeluh kesah,akan menjadi susah.
Saudara-saudari,terlepas dari konsep pemerintah yang dipakai oleh Amsal ini, kita akan belajar bagaimana kita menghidupi karakter yang memberikan sukacita untuk orang sekitar kita,yaitu menjadi orang benar.
Mari kita baca apakah yang disebut dengan orang benar dalam nats ini.
Orang benar adalah orang yang peduli terhadap orang lemah (baca di Amsal 29:7).Kemudian orang benar itu adalah orang yang bijaksana (Amsal 29:8) lalu orang yang benar itu juga adalah orang yang jujur memiliki visi tidak pandang bulu (kita bisa baca di dalam perikop ini).
Kalau itu ada dalam diri kita maka boleh dikatakan kita adalah orang benar, tapi tentu orang benar menurut konsep Amsal ini ,juga tidak semua kita miliki di dalam keseluruhan isi Alkitab.Dikatakan orang benar,sebenarnya adalah orang yang mengakui kesalahannya dihadapan Tuhan, yang mengakui juga dosanya dihadapan Tuhan.
Jadi kalau orang-orang menyatakan dirinya orang benar,dia harus memiliki sifat atau karakter bersedia mengakui dosa-dosa yang dia lakukan kepada Tuhan.
Lalu seperti apakah orang fasik yang disebut di dalam nats ini?.Orang fasik menurut Alkitab adalah mereka yang berdosa namun tidak mau mengakui dosanya.
Orang fasik adalah orang yang tidak beriman.Orang fasik adalah orang yang menyukai kejahatan, yang selalu melakukan penindasan, ketidakadilan,enggan mematuhi firman Tuhan dan tentu orang fasik ini akan mendatangkan keresahan membuat orang-orang disekitarnya tidak nyaman.
Kalau orang fasik menjadi pemimpin maka orang-orang yang dipimpinnya menjadi tidak nyaman, inilah orang fasik.
Saudara-saudari dalam Kristus Yesus, kita hari ini diperhadapkan pada dua pilihan: Apakah kita mau menjadi orang yang benar atau menjadi orang fasik.
Kadang kita mengatakan ingin menjadi orang benar,tapi dalam perlakuan sehari-hari kita tidak sadar bahwa praktik, orang hidup fasik itu kita lakukan.Kita membenci orang lain, sering tidak adil, memiliki iri hati pada orang lain, tidak melakukan firman Tuhan, abai akan firman Tuhan.
Maka hari ini kita disegarkan kembali, kita harus menjadi orang benar, supaya kalau kita hadir mendatangkan sukacita untuk orang lain.Kalau kita memimpin dalam sebuah organisasi, pemerintahan atau perusahaan, maka orang yang kita pimpin juga bersukacita.Itu semua lahir karena pemimpin yang hidup sebagai orang benar.
Hari ini, marilah kita menjadi orang benar, sebagai Ibu, sebagai Ayah sebagai Anak di rumah tangga,ditempat bekerja, dimanapun kita berada.
Jadilah orang benar yang takut akan Tuhan, cinta kepada orang lemah, melakukan kehendak Tuhan, melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan kita melakukan kejujuran kepada orang-orang disekitar kita,terlebih kehadapan Tuhan.
Jadilah orang benar jauhilah kefasikan.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
Source of @pdt.Lilis F Tambunan
Komentar